Tuesday 19 May 2015

on Leave a Comment

Oh ok

17 Maret 2015 ini adalah hari ikrar kita. Semoga ini. Mnjdi titik awal dari sebuah perjalanan kita.

Aulia

on Leave a Comment

Dimana

imakah letak sayang yg sebernarya? di mata, di otak, di hati atau di jantung.ya, mungkin dimata, sebab sayang jatuh dari mata. tp kenapa ktika jauh otak yg selalu memikirkannya, mungkin mata tak cukup mnyimpan sayang, mingkinsaja di otak, karena semakin kita sayang semakin pula kita memikirkannya. semakin kita memikirkannya mka kita merindu. tp jika rindu knapa hati yg berkeinginan untuk bertemu. ketentraman hati, kesejukan hati di dapat ketika saling berbagi cerita dn tertawa bersama. yah mngkin sayang itu terletak dihati. lalu kenapa mesti jantung yg selalu berdetak lebih cepat ketika dekat dengan orang yg disayang. ah, antara mata,otak, hati dan jantung. mungkin rasa sayang terletak d antara ke empatnya. entahlah, Tuhan Maha tahu.

Surabaya 10.5.15

on Leave a Comment

Kasihan

ak perlu merasa kasihan kepada orang lain, sebab secara tidak sadar hal ini meremehkan orang lain, meremehkan kemmpuan atau kekuatan orang lain. ketika mengatakan "kasihandia lelah". berarti telah meremehkan kekuatan orang lain. mengucapkan kata kasihan kpd oranglain srcara tidak sadar menandakan bahwa"orang yg dikasihani tersebut tidak bisa berbuat apa-apa". dan belum tentu orang yg di kasihani mau menerimanya, sebab ia tak mau di remehkan.

Surabaya 18.5.15

on Leave a Comment

Entahlah

pragmatisme menjalar ke tubuh para pemuda,"mungkin juga termasuk saya"beberapa hal dilakukan secara instan tanpa di kaji terlebih dahulu. terlebih urusan Negara, urusan bangsa. baiklah Rakyat membutuhkan penyambung lidah, (mahasiswa) untuk menyuarakan suaranya. namun yg terjadi para mahasiswa melakukan Aksi terkadang melupakan analis isu ataupun analisi wacana, sehingga mudah terprofokasi. pada akhirnya aksi yg dilakukan hanya sekedar sentilan kecil dan bukan sebuah tamparan keras. sebab yg dilakukan adalah asal berangkat dan asal Orasi.mari kita kaji bersama,apa yg mnjadi akar permasalahan kita bangsa indonesia, dan siapa musuh kita sebenarnya? negara Asing, demokrasi, pemerintah, atau bahkan bangsanya sendiri.‪#‎salamIndonesiaRaya‬.

Surabaya 19.05.15

Sunday 26 April 2015

on Leave a Comment

Lalu kepada siapa harus aku titipkan perasaan yg menimpaku, ketika bukit harapan telah lenyap, ketika lautan cinta tak lg bergelombang. Ketika perasaanmu tak lgi bergemuruh. Aku hanya ingin mencintaimu seperti bulan bulan yg tak pernah dustakan malam, aku ingin mnyayangimu seperti matahari yg tak pernah mnghianati siang.

Surabaya 26.4.15

Saturday 25 April 2015

on Leave a Comment

Hei Nona

Berkali-kali lonceng berdentang, ini pertanda bahwa malam telah usai, mari bersulang, adalah kita pemilik pagi ini. Jngan terkejut, ini adalah pagi yg saya ciptakan sendiri.
duduklah di depanku, bantu aku menulis kisah tentang gemuruh di musim panas. Bantu aku menulis cerita tentang pangeran yg hidup di bukit harapan,  mendekatlah, akan kuceritakan sebuah kisah tentang "Kesatria yg tubuhnya Akan terbakar jika ia gagal mendarat di Tubuh sang putri".

Surabaya, 26.4.15

Wednesday 22 April 2015

on Leave a Comment

Iseng saja

Ramalan Nama Anda, jangan terlalu di percaya, ini hanya permainan. Klik saja  http://id.nametests.com/test/result/siti-maslacha/44923879/index_new/

Tuesday 7 April 2015

on Leave a Comment

Surat Terbuka untuk presiden

              Kpd Yth bapak presiden jokowidodo
Assalamualaikum Wr,Wb
Yth bpak jokowi semoga engkau senantiasa dalam lindunganNya. Sehat selalu dalam menjajalankn Amanah yang bagitu besar. ketika engkau menyandang amanah untuk menjdi seorang presiden sungguh itu merupakan Sebuah bencana yg sangat besar telah menimpamu. Nasib bangsa ini, bangsa indonesia jatuh di pundakmu, Engkau memikul nasib sebuah bangsa kami berharap bapak sanggup menanggung itu semua.
Pak presiden,
Kami tahu, menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yg mudah, apalagi memmpin sebuah bangsa, tentu itu adalah sebuah tantangan yg sangat besar. Pada awal juli lalu kami memmempercayakan bapak jokowi untuk menjadi pemimpin kami, berharap kami bisa bangkit dari keterpurukan yg selama ini menimpa kami. Begitu rumit permasalahan yg di alami indonesia saat ini. Ekonomi sosial, budaya maupun pendidikan.
Bapak jokowi yg terhormat,
Sudah sangat lama kami bercita-cita menjadi negara yg maju dan mampu bersaing di kancah dunia, sudah sangat lama kami bermimpi menjadi bangsa yg makmur tanpa ada yg menyakiti dan tersakiti. Namun apakah itu hanya sebatas mimpi kami ? Apakah mimpi kami ini salah ? Ataukah kami sudah tak pantas bermimpi? Kami sangat mengimginkan mimpi kami menjadi sebuah nyata. Kami masyarakat pinggiran ingin juga di pandang mulia laiknya bapak memandang pejabat-pejabat secara hormat. Kami juga ingin seperti mereka yg berdasi, duduk dikantor hidup dg tenang tentram dan damai.
Mungkin seperti inilah doa kami bangsa indonesia "ya Allah janganlah engkau jadikan pemimpin kami orang tak menyayangiMu dan tak menyayangi kami" ada dua hal yg harus di lakukan seorang pemimpin ialah orang yang mencintai Tuhan jg rakyatnya. Namun sangatlah sulit menemukan pemimpin seperti itu.
Bapak jokowi yg semoga masih ada di jalan yg di ridhaiNya.
Tolong lihat kami bapak, lihat air mata kami, dengar jeritan hati kami. Ketika Bahan bakar motor naik, seluruh sembako melambung tinggi, tarif listrik kian menggunung. Hukum kembali diperjual belikan. Semua itu telah mnjadi beban yg sangat berat bagi kami.
Siapa dalang dari semua ini? Kami tidak mau menuduh tanpa ada bukti yg nyata. harapan kami, bapak presiden yg terhormat bergetar hatinya saat mendengar jutaan rakyat indonesia menjerit. Pertama Kami mempercayakan bapak memimpin kami, namun ternyata hal itu menjadi cambuk yg keras buat kami. Jutaan orang kecewa akn kebijakan-kebijakan yg telah menginjak kami.
TaK banyak yg bisa kami lakukan. Kami hanya mampu berdoa.Menangis di bawah kuasa Tuhan. Menangisi nasib bangsa yg kian terpuruk. Semoga hati bapak jokowi masih terbuka untuk senantiasa memikirkan nasib kami. Doa kami akan mengiringi langkahmu pak. Semoga engkau senantiasa dalam lindunganNya.
"Ya Allah janganlah engkau jadikan pemimpin kami orang yg tak menyangiMu dan tak menyayangi kami"

Surabaya 7 april 2015
Hormat kami

M.Ainur Rasuli

Monday 30 March 2015

on Leave a Comment

Indonesia

NIKRI Katanya.....
Negeri Surga katanya...
Begitu Rumit menerjemahkan peristiwa yg dialami bangsamu saat ini
Oh Indonesia
Mereka Saling tuding "kau salah, aku benar"
"Aku benar kau salah" teriak yg lain.
Lalu lainnya lagi menyalahkan keduanya.
Indonesiaku dengarlah....
Nasib bangsamu di gadaikan
Jeritan rakyatmu dibungkam.
Indonesiaku kibarkan kembali merah putihmu, agar kami bisa berteriak dg Lantang "MERDEKAAAAA'

Surabaya 30.03.15

Wednesday 25 March 2015

on Leave a Comment

Malam

begitu banyak pengagum wajahmu, pengagum manis senyummu. tapi bagiku itu biasa-biasa saja. Masih bnyak yg lebih cntik darimu,
Namun satu hal yg harus kau tahu...  bukan keanggunan wajahmu yg kukagumi, bukan kecantikan wajahmumu yg ku cintai, melainkan kelembutan hatimu, kecantikan jiwamu yg senantiasa kau siram dg dzikir atas Tuhanmu, ku kagumi pula kelembutan tutur sapamu. entah dg apa aku bisa mngetuk hatimu ? dg air mata mana lagi bisa bisa kusentuh lembut hatimu. ?
Dg cara apa aku aku bisa senantiasa menjumpaimu ?
Jika dengan sepertiga malam aku bisa mnjumpaimu, maka akan ku sebut namamu sebagai dzikir yang lain.

250315

Sunday 22 March 2015

on Leave a Comment

230315

malam yang penuh kasih sayang sudah saya lalui hingga pada akhirnya aku bertemu dg malam yg penuh cahaya.  dsanalah aku ingin menempatkan tubuh,jiwa dan ruhku. Jika memang benar sepotong rusukku hilang, yg aku harapakan adalah ia bersemayam disana. Bersemaya ditubuh malam yg penuh caya.
namun jika hanya dg mimpi aku bisa memilikinya maka aku ingin tidur selamanya. bunuh aku malam ini
. 23315

Sunday 15 March 2015

Saturday 14 March 2015

on Leave a Comment

Hah

Oh garudaku kepakkan sayapmu, cengkramlah dengan kuat "bhenika tunggal ika" kibarkan benderaku. Oh, betapa banyak Darah yg ditumpahkan untuk memerahkan warnamu, betapa banyak tulang yg hancurkan untuk memutihkan warnamu, berkibarlah merah putihku payungi Nusantaraku. aku berhormat padamu sebab merahmu adalah jutuaan liter darah pahlwan, sebab putihmu adalah jutaan tulang pahlawan. "sang saka merah putihku, tahukah engkau betapa bnyak orang yg ingin mengubah warnamu" sabarlah, aku berjanji jika merahmu pudar akan kuganti dg darahku, jika putihmu kusut akan aku persembahkan tulangku. #kepadasangsakamerahputih #hormaaaaaaaaatgrak.  Hahaha

Friday 13 March 2015

on Leave a Comment

Hom Pim Pah

Hom pim pah, sebuah ucapan yg sering di ucapkan dalam permainan ank kecil di kampung-kampung.
Hom pim pah adalah usaha
Hom pim pah adalah doa
Hom pim pah adalah pasrah
Hom pim pah adalah Takdir
Hom pim pah mari bermain
Hom pim pah mantra untuk jadi pemenang.
Hom pim pah yang paling berbeda adalah pemenang.
Hom pim pa tak selamanya pemenang itu sama dengan yg lain.
Hom pim pah, pemenang adalah orang yang mampu memanfaatkan perbedaan menjadi lebih maju.

Hom pim pah Alaium gambreng
Dari tuhan menuju tuhan, mari Bermain.

Tuban. 14.03.15

Tuesday 3 March 2015

on Leave a Comment

新声词

请假 minta ijin (sakit atau ada urusan)
假条 surat ijin
病假 surat sakit
事前 sebelumnya
事后 setelahnya
重庆 sebuah kota
劝 memb ujuk, merayu
印象 perhatian
急性 akut (penyakit)
阑尾炎 usus buntu
做手术 oprasi
外宾 turis
吃惊 kaget
宾馆 hotel
网 net
放心 lega/tenang
脉搏 berdetak/berdenyut
苦 pahit
阴阳 putih/hitam
正常 normal
草药 obat herbal
盗人 begal
娱乐处 tempat hiburan
职位 kedudukan
等级 pangkat
补助费 tunjangan
本科生 sarjana
培训 pelatihan

アイヌル

Monday 2 March 2015

on Leave a Comment

kembalikan hukum di negeriku

rakyat membunuh rakyat, pejabat membunuh rakyat. fenomena yg begitu gencar di negeriku tercinta, seorang penbegal bekerja merampas milik orang lain, dengan paksa dengan kasar. jika berhasil mk mendapatkn 1 unit motor. resiko di kroyok hingga meninggal atau bahkan dibakar hidup2.
koruptor, merampas milik orang lain dengan halus,dg licik dan saaaangt licik. jika berhasil seratus kali lipat dari harga motor yg dicuri pembegal.resiko masuk hotel dan bisaa tidur dg nyenyaak.  rakyat diam saja tak ada yg berani mengkroyok hingga meninggal bahka tak ada yg berani membakar hidup2. kenpa ???? entahlah......

ada apa dg negeriku?

sby 03.03.15

Saturday 28 February 2015

on Leave a Comment

Shiiiiit

se ekor srigala berparas anjing
lihat !
Ia menggonggong diatas kuburan.
Menginjak-injak kuburan
Menjulurkan lidahnya,
Persis seperti saat ia lelah
Tapi ia tidak lelah
Ia sedang menghina kenangan
srigala berparas anjing berlari2 kecil meninggalkan senja.
perlahan.....
perlahan.....
perlahan.....
lalu hilang ditelan malam.
Selamat jalan srigala
Selamat tinggal anjing.‪

Surabaya 28.02.15
Ainur.aixiao61

Wednesday 25 February 2015

on Leave a Comment

别离开我

我承认当别人接近你跟你说话时,我会吃醋, 因为我怕失去你
我爱你啊,

Wednesday 11 February 2015

on Leave a Comment

Apa itu cinta ?

lagi lagi berbicara cinta, aku masih belum paham secara pasti apa itu cinta. yg aku tahu cinta hanyalah sekedar perasaan suka. tp apakah cinta sama dengan suka ? yang aku tahu cinta hanyalah keikhlasan dan kerelaan, ikhlas dalam berbbagi waktu. ikhlas dalm memberi,  seperti halnya keikhlasan seorang ibu terhadap anaknya. ia tak pernah mengeluh atas apa yg menimpanya yang terpenting baginya adalah senyum anak tercintanya. itulah cinta.  cinta sebuah kerelaan rela melakukan apa saja demi menyunggikan senyum orang yg di cintai. kita tahu betapa seorang ibu rela melakukan apa saja demi senyum anak tercintanya. itulah cinta yg sebenarnya.
begitulah aku menafsirkan sebuah cinta.
cinta yg berawal dari ketulusan itulah cinta yg sesungguhnya.

Surabaya 12.2.15

Sunday 8 February 2015

on Leave a Comment

Catatan harian


Sempat kita bergumam, mengigau dengan bahasa yg tak begitu jelas. Kita sedang bermimpi bermain layangan ditengah kota. Membiarkannya terbang tinggi, kita utus ia menemui Tuhan. Entah mngapa layangan itu tak lg bisa kita kendalikan. Talinya terptus. Lalu kita menangis seperti ank kecil. "Maafkan saya" ucapmu, dan harus saya tegaskan "simpan dulu kata maafmu, lalu ucapkan lagi esok hari", saya tafsirkan sendiri "pesan kita terlalu berat untuk dititipka pada layang-layang yg kita perintah mendarat di depan Tuhan" (Ai)
Surabaya 20.4.15

selayang pandang,kita sempat saling melempar bulan yg mulai memerah. gagak-gagak berdansa ria,menyambut jiwa yg lusuh sebab mimpi itu telah bertengger di kaki langit. aku ingin menjadi kesatria yg senantiasa mengibarkan bianglala kala hujan tak lagi turun.
Surabaya 19.4.15
........
Jika perempuan yang kau sayangi sudah enggan menghubungimu berrti hidup lebih tenang tanpa kamu, hidupnya lebih nyaman tampa kau ganggu. Sadarlah wahai sahabat. Hudup tak seindah ftv "Bertemu,pacara,nikah" itu hanya skenario manusia yg mudah di tebak. Tp hidup adalah skenario Tuhan yg tidak bisa di tebak dan penuh tantangan. Yg pasti Tuhan menyiapkan smua demi ke indahn hidupmu. Jalani saja.

Surabaya 9.2.15 (Ai)
.......
sedikit guncangan jiwa. pembincaraan yg membunuh. ya, saya rasa ini pembunuhan yg tak di sengaja. maaf...
Ini masih awal kita brcakap. Aku masih ingin menimati brbincangan ini hingga cerita ini usai. Maaf jika aku mencintaimu.
Surabaya 9.2.15 (vei)
.............
Sepasang mata yang kupandang sangat teduh. Aku tak tahu siapa pemilknya. Akupun lupa pertmuan pertamaku dengannya. Aku khawatir, saat ini aku sedang amnesia.
Surabaya 10.2.15
..........

on Leave a Comment

Kemana Hutan itu

Anjing bermain ditengah kota. Harimau
berkeliaran ditengah kota. Srigala melolong di
tengah kota. Hewan-hewan berlari ketengah
kota. Sang pemburupun ikut berlari-lari di
tengah kota. Memburu, menukik , menembak
dari sela-sela gedung-gedung kota.

Surabaya 9.2.15

on Leave a Comment

Sedikit Tentang Ainur

Ainur Rasuli berasal dari pojok paling timur pulau madura. Lahir di Sumenep pada 10 september 1994. Ia tinggal di desa romben guna masuk kecamatan dungkek.

on Leave a Comment

Kematian

Aku akan mandi air kembang tujuh rupa,
membakar sebatang dupa serta kemenyan. akan
kurayakan ritual kematian. Pergi ke pemakaman
mengubur diri serta kenangan lalu. Mungkin dg
cara itu aku tak lagi mencium bau bangkai yg
begitu menyengat.

Surabaya, 06.02.15

Tuesday 25 March 2014

on Leave a Comment

aku

oleh Ainur Rasuli

aku bukan kupu-kupu pemangsa
bukan pula tikus pemakan bangkai
aku bukan mawar
bukan pula melati
aku bukan bulan
pula bukan embun
namun aku adalah semuanya
aku bukan Tuhan
namun aku punnya Tuahan

surabaya 25.03.14


on Leave a Comment

Doa

oleh Ainur Rasuli

aku teringat senyummu
senyum manis yang kala itu kau sunggingkan di puncak
aku mulai mengerti keikhlasan sebuah senyum
seruling bambu mengiring langkahku
menuju sebuah pemukiman yang biasa disebut istana rasa

semenjak melihat senyum ikhlasmu
aku tak lagi takut untuk jatuh cinta
di tepian sejadah yang menghamparkan kasih sayang 
tak lupa aku sebut sebuah nama
ya, nama Tuhanku
dan tak lupa aku selipkan namamu di sela-sela nama Tuhanku
berharap aku lebih dekat denganmu

aku membenturkan doa pada diding-dinding kamarku
aku lemparkan doa menembus pecahan-pecahan langit

surabaya 15.03.2014



Wednesday 29 January 2014

on Leave a Comment

Aku Rindu Kau

m ainur rasuli


aku simpan rindu pada sajak ini

bersama alunan musik yang

mengantarkan bulan terlelap pada panggkuan pagi

tak lupa aku menyebut namamu dalam pejaman mata

tak lupa aku mengukir rindu di matamu

mata yang senantiasa merekam kenangan

aku menantikan sepotong bibirmu

kau hidangkan di meja makanku

surabaya 30.01.14

Friday 24 January 2014

on Leave a Comment

Lama

Ainur Rasuli

ai
namamu kembali menetes dalam ingatan
laiknya embun pagi,
setelah bungkus ingatan aku buka, muncul tulisan-tulisan yang mengukir kata rindu penuh dengan debu.
ai aku merindukanmu
aku merindukan bibirmu tempat membasuh nikmatku
aku rindu matamu yang merekam kenangan.


Surabaya 25.01.2014

Sunday 19 January 2014

Saturday 18 January 2014

on Leave a Comment

ah

sebuah catatan

hal yang sangat menghawatirkan jika kau sudah mulai menjauh
pecah suaramu lalu hilang
menangis tak lagi jadi penenang
jenuh bukan sekedar jenuh
namun jenuh sudah tak terhitung sejak siang itu kau tak ada suara
diam dalam sunyi ta lagi menjadi penenang

salah kata
salah tingkah

Friday 17 January 2014

on Leave a Comment

Impian

M. Ainur Rasuli

itu gunung yang selalu muncul kala senja datang
ya, itu gunung yang selalu mengintip dari pulau sebelah
Nirwana namanya

saat kecil dulu aku menatapnya
sambil berandai " seandainya aku menjadi gunung, maka orang-orang bisa menaatpku dari jauh"

lantas malam ini aku bercumbu dengan pulau mimpiku
menghasilkan desahan ombak yang menghantam jiwa

lalu aku mengucap Sumpah
suatu ketika aku akan melahirkan karya yang menetas dari ledakan gunung impian itu

Surabaya 18.01.14
on Leave a Comment

Tanda Tanya

M. Ainur Rasuli


jari jemari mati
terkungkung dalam habitat tak acuh
ini dunia bahkan mati
hidup sekedar hidup
tendensi sekedar tendensi
di balik jeruji
di dalam bui
tempatku makan pula tidur
dunia macam ini ?
doktrin-doktrin berhamburan
dogma-dogma semakin kuat
ini hidup untuk siapa ?

Surabaya 18.01.14
on Leave a Comment

Sajak Rindu

M. Ainur Rasuli

tepat pukul 00.00 kutulis sajak ini untukmu
seperti seorang pendongeng
ku persembahkan untuk mengantarmu tidur

yah, sajak ini mengusung tema kerinduan
sebuah rindu yang terselip di balik bianglala
tak ingatkah ketika kau menciumi pundakku
"pundakmu menyajikan aroma yang khas" katamu

ciumlah sampai kau rasakan nikmat sayang
lalu dengarkan sajak yang aku tuturkan ini

kau terdiam lalu terlelap
lantaran sajakku berhasil mengantarmu
merengkuh mimpi

surabaya 18 januari 2014
on Leave a Comment

Negeri senja

Ainur Rasuli

ini negeri senja
yang bertengger diatas
genteng-genteng tetangga

ini negeri senja
tempat burung-burung berkiciau
kicauan renyah pemecah sunyi

ini negeri senja
tempat para seniman berceloteh lalu menumpahkan karya

ini negeri senja
tempat bermain strategi
dan ini negeri senja
tempat kita bertemu


Surabaya 18 januari 2014
on Leave a Comment

wajah

sebuah ctatan untukmu

dari gerumbulan banyak orang entah mengapa, wajahmu menyeret mataku untuk menatapmu lebih awal dan lebih lama. walaupun kita tak sempat bertemu lantaran kau jauh disana aku tetap mengingatmu. lantas aku menginginkan sebuah pertemuan yang pasti, bukan hanya pertemuan dalam pejaman mata.

surabaya 18 januari 2014

Sunday 25 August 2013

on Leave a Comment

Nikmat Yang Terkutuk

Oleh : M. Ainur Rasuli

aku menemuimu di sudut purnama
kau terlentang tanpa busana
ah, sungguh pemanadangan yang sedikit tidak enak
ada dua tanduk merah menghampiriku
meniupkan sesuatu
pula ada sayap terbentang mengajakku pulang

kepalaku mulai bertanduk merah
mataku mulai membentangkan surga
sayapku dipatah oleh nikmat

kau menggempurku dengan senyuman
matamu menjelma sebuah pelangi
kau menepuk dadaku dengan nikmat yang terkutuk


Surabaya 2013
on Leave a Comment

tanpa judul

oleh : M. ainur Rasuli


dari kian banyak sungai yang aku lewati

aku lebih memilih sungai yang deras

dari banyak jalan yang aku lalui

aku memilih jalan yang lebar

entah akan dibawa kemana diriku
siapa diriku ?

bila aku tak bernama diriku apakah aku masih bisa disebut diriku

Surabaya 2013

Monday 10 June 2013

on 1 comment

Mari Melukis

Oleh : M. Ainur Rasuli

Siapkan kanfasmu sayang
Kita melukis malam ini
Kau lukis tangannya dan aku matanya
ah, jangan kau mendesah
ini rumah kita, tak apa cat ini berceceran di dadamu
kita adalah seniman. kenapa kau berkeringat sayang
kita baru mulai melukis, kita baru menghabiskan satu cat.
waktu kita masih lama
mari bermain lagi dan kita hentikan permainan ini bila malam sudah terbunuh.


Surabayan 10-06-2013
on Leave a Comment

Reruntuhan

M. Ainur Rasuli

aku meruntuhkan gunung salju yang berdiri tegak
maksudku ingin mendapatkan dinginnya namun gunung itu merobohkan rumah-rumah
aku hancurkan gunung salju maksudku ingin merasakan dinginnya
namun gunung itu membuat bencana
aku cairkan gunung salju maksudku mandi dinginnya
namun gunung itu meresahkan para penduduk
on Leave a Comment

Mengubur Bulan

oleh : M.Ainur R (Ai xiao)

seorang rupawan mendatangiku
membawa pecahan senja dikanannya
lalu meletakkannya diatas meja
ia mulai membuka pembahasan
kita berbincang tentang bulan
"bulan itu dusta" katanya
lekas aku menghunus pedangku
ku tempelkan di lehernya
"tidak, bulan itu jujur," kataku
mari kita kubur matahari pula kita kubur bulan
dan kita bunuh dua-duanya
"maka kita akn tahu siapa yang dusta". lanjutku
lalu kita melangkah menuju pemakaman
kita ingin mengubur matahari dan bulan
ah, permainan ini belum selesai namun malam telah singgah dipangkuan pagi.

Monday 27 May 2013

on 1 comment

menjaring mimpi

Ainur Rasuli (Ai xiao)


di ambang malam 
aku merajut mantra subuhku
aku slipkan namau diubun pagi
kau tunjukkan parang tajam
yang siap mengupas nafsuku

semalam kau kembali datang
melewati duri-duri rindu yang aku taburkan
melintasi ribuan tombak yang siap menuding kepalamu
kau lewati semua itu
kau pemberani mencumbui mimpi

kau mengupas waktuku
meningglkan bekas ciuman dikeningku
ya.....
ciuman dalam mimpi basahku masih belum bisa aku lepaskan
hingga kini aku berharap bibirmu terselip di belahan bibirku

Surabaya 28-05-2013
on Leave a Comment

masa kita

Ainur Rasuli (ai xiao)

aku telusuri bola matamu
dan tak ku ketahui di kedalaman berapa meter
aku temukan sebuah mutiara
yang tak kutemukan di belahan benua yang ada

aku berlari menyusur dinding masa
yang mencatat kisah kita
dari awal berjalan hingga saat ini

mungkin aku terlalu primitif
mengusung sejarah yang setia
merekam peristiwa-peristiwa lalu
saat kau menitikkan air mata
pula saat kau tebus senyumku
mataku merekam peristiwa yang terkenang

Surabaya 27-05-2013

on Leave a Comment

hanya dirimu

Ainur Rasuli ( ai xiao)



izinkan aku menanam matamu
di lumbung hati yang tak pernah kering akan senyummu
dari sekian banyak bola mata yang menudingku
hanya matamu yang aku tangkap

dari sudut kesudut
kau menancapkan rasa
kau taburkan rindu
kau taburkan sayang

dari sekian ombak yang menjilat bibir pantai
hanya suaramu yang ku tangkap
mari menari disini 
menikmati senyuman purnama 
yang tak pernah lusuh
menikmati tubuh malam yang masih segar

Surabaya 27-05-2013

on Leave a Comment

untukmu ai

Ainur Rasuli (Ai xiao)



ragamu ku izinkan melangkah menuju kediamanmu
namun jiwamu masih disini
aroma tubuhmu tak kuizinkan beranjak.
senyummu tak kubiarkan kusut
dari ujung senja kau mengintipku kala itu
nafsu birahi tak tertahan lagi
ah… sudahlah ai
aku meminta waktumu sekarang
dengan parang yang aku tusukkan didadamu
nyaris membunuhmu

Surabaya 27-05-2013
on Leave a Comment

untukmu ibu

Ainur Rasuli (Ai xiao)

bu jngan kau selimpung kakiku, izinkan aku melangkah menuju tempat yang ingin aku taklukan. seperti para prajurit yang mempertahnkan bangsanya aku meminta titahmu bu. aku tahu nafasku dalam genggamanmu. nmun kali ini aku minta secuil nafasku untuk kau berikan padaku . dari raga ini tumbuh keinginan untuk tetap melangkah laiknya daun2 yang meridangi blantara. distu aku ingin menancapkan otakku.
bu jangan kau penggal inginku. lepaskan parangmu. luncurkan buah hatimu bu. ingin ku taklukkan gunung dan blantara itu. seperti seorang petualang yang menancapkan bendera di ujung himalaya, jngan kau ikat tanganku bu. jangan kau slimpung kakiku bu.

Surabaya 27-05-13


Friday 11 January 2013

on 1 comment

cerpen Puisi yang hilang


                RINTIHAN PUISI YANG HILANG
Oleh : M. Ainur Rasuli (Ai xiao)

Untuk apa aku dilahirkan ? Tak ada yang tahu jawabanya, bahkan mereka tak mau menjawab. Karena aku adalah sampah dari pendulangan kata yang menyimpan berjuta  makna. Lahir dari pengemis kata-kata. Tercipta rasa dalam tubuhku, tumbuh semangat dalam jiwaku. air mata dan tawa  memandang senyum, merasakan sedihmu. Dari benda menjadi kata dari kata menjadi suara
Dari kumpulan otak yang menganga aku terlahir. Diutus menyampaikan amanat yang kupikul, seberat tujuh matahari saat aku mengemban beribu amanat. Bagaimana cara aku menyampaikan pada mereka? Dengan mata atau suara. Silakan eja diriku, lantangkan suaramu.
Yang sangat aku rindukan datangnya seorang ayah. Yang akan mengayomi diriku. Meratap sunyi hati penyair, menangkap pesan dari jagat raya. Kemudian aku sampaikan pada mereka.  Ribuan tangan dijunjung kelangit, hentakkan suara sorak Mereka “ MERDEKA”
Ku beri semangat pada para pejuang bangsa, yang aku ingin hanya satu merah putih kembali berkibar memayungi nusantara.  Dari letusan emosi mulai menggebu mereka mencoba melakukan perlawanan atas kenyataan. Tak peduli hujan peluruh mengguyur, lautan api menyelimuti.
Saat Bung karno mengeja diriku, denyut semangat juang berkobar. Mereka bersorak. tumbuh kembali perlawanan para pahlawan. Apakah kau tahu siapa diriku? Untuk apa aku diciptakan? Jawaban itu ada pada dirimu. Dari ribuan melut yang menganga melafatkan alunan takbir. Bambu-bambu terbang berhamburan. Aku berdiri tegak mendorong mereka untuk melawan.
  Kata yang menempel di tubuhku membawa kalimat indah. Mengemban seribu amanat. Namun Tak perlu kau Tanya lagi, siapa diriku sekarang, karena aku di pandang rendah oleh kalian. Kalian tak pernah memandang diriku. kucoba ciptakan kedamaian pada detik-detik yang mematikan.
Waktu melangkah menumpahkan berjuta matahari, aku di cipta kembali, namun tak ada yang mau dengan wajahku yang seperti ini. Apa perlu ada penjajah hingga mereka memandang aku kembali. Aku rasa itu tidak perlu, Saat garuda masih bersembunyi disarangnya aku di eja para pahlawan.
Kurobek kembali dinding-dinding purba, mungkin masih tersisa saudaraku yang lahir saat zaman perang dulu. Ingin membuktikan kepada kalian bahwa aku adalah pahlawan. Saat suara Bung Karno pecah, aku tumpah di telinga mereka.
Namun hari ini aku  hanya bisa menahan air mata sembilu. Mereka menentengku dimana-mana, namun mereka tak tahu siapa diriku. Mereka menganak tirikan diriku. Memisahkan aku dari prosa. Ya, prosa yang aku anggap rumahku enggan menerimaku.
Aku turun dari langit, melompat dari samudra muntah dari mulut gunung menetas dari hutan blantara. Berselimut waktu.
Surabaya, 10 September 2012

on Leave a Comment

Cerpen jangan


JANGAN
Oleh : Ainur Rasuli
Sudah kuduga itu adalah bapakku. Sedari tadi dia menggedor-gedor pintu kamarku, tapi tak pernah aku hiraukan. Sudah tiga hari aku mengunci diri daam kamar, hanya deraian air mata yang terus mengalir dipipiku. Aku tak tahu bagaimana aku harus meluluhkan hati bapakku yang sudah tak bisa di gangu gugat. Aku berjuang semampku untuk tetap mempertahankan organisasi yang aku ikuti yaitu IKMI (ikatan mahasiswa indonesia). Tapi bapakku tak pernah mengizinkan aku berbaur dengan organisasi itu, baginya organisasi itu tidak penting. Dan yang paling pasti aku tak mau mengikuti keinginannya yang sedimikian mengekang diriku.
Sempat juga aku berkeinginan untuk pergi meninggalkan rumah, karena emosi dalam  diriku sudah tak tertahankan lagi. Pikiranku kacau kala itu. Bila aku ibaratkan laksana daun kering yang terbang tampa seorang pilot, berhamburan  dan jatuh tampa ada yang memperdulikan. aku berusaha menutup wajahku dengan bantal berharap aku tak lagi melihat bayangan bapak yang seolah memarahiku. Namun wajah serta suaranya semakin jelas daalam pikiranku “Aaaaaaaahh.............” aku berteriak sekuat tenaga yang aku punya. Tiba-tiba adikku mendobrak pintu kamarku, dia merasa sangat khawatir dengan keadaanku yang seperti ini. Kali ini aku jadi orang gila yang tak mau diganggu, emosi sudah tak bisa ku kendalikan. “ ada apa bak....?” tanya adikku dengan wajah cemas. Namun aku tak menghiraukan kata-katanya, yang kudengar jelas hanyalah omelan bapak serta bentakannya yang tetap kokoh pada pendiriannya, Aku juga tetap kokoh terhadap pendirianku. “ Aku tidak boleh menyerah, Aku harus ikut organisasi itu.” Air mata kian deras mengalir dipipiku, tiap tetetesan berksah sedihku, air mata yang jatuh sudah tak terhitung lagi. Suara bapak semakin jelas kudengar. Berkali-kali aku berteriak. Seadang adikku hanya menatapku cemas.
hentikan suaramu itu. Berkali-kali aku berkata demikian namun suara bapakku semakin memnuhi telingaku. “ Yang sabar kak....!” aku mulai mendengar suara lembut adikku yang kini memeluk erat tubuhku yang telah berenang dalam lautan air mata. Dengan mudah kamarku menjadi sarang air mata yang beranak duka. Kamar yang pengap semakin pengap. “Naila.....naila...cepat keluar” teriak bapakku. Aku trauma dengan suaranya. Aku yakin pasti dia ngajak debat lagi, aku paling males untuk berdebat dengannya. Kutatap wajah adikku dengan mataku yang bengkak karena sudah tiga hari ini aku hanya mengucurkan air mata. “ Kau hadapi bapak, sampaikan salamku padanya, aku lagi males untuk berdebat sama dia.” Kemudian aku gulingkan badan menatap diding sembari memeluk bantal yang  penuh dengan air mata.

Sudah aku duga, bapakku tak akan pernah berhenti marah sebelum aku ikut terhadap pendiriannya yang gila itu. Aku mendengar jelas perdebatan adikku dengan bapakku. “ Pak.. aku mohon rubahlah pendirian Bapak itu, kasihan kak Naila dia juga pengen belajar Organisasi.” Ucap adikku dengan nada yang ragu-ragu. Namun dengan cepat Bapak langsung menyangahnya. “kamu bialang belajar orgaisasi, seberapa penting organisas itu.? Dia Cuma keluyuran saja, kamu bayangkan, dia bilang ada raapat, jam satu dini hari rapatnya belum selesai, rapat macam apa itu.?” Adikku diam saja, dia ingin menjawab namn mulutnya seolah terkunci. Telingaku semakin panas mendengar kata-kata Bapak. Aku kumpulkan tenaga dan mencari kata di sela-sela otakku untuk melabrak kata-kata  Bapak yang cukup menyinggung perasaanku. Aku dobrak pintu dan berteriak “Aku tidak pernah memanfaatkan situasi seprti ini untuk bermain-main, malam itu aku benar-benar ada acara, sudah tak usah kau perpanjang masalah ini lagi, bila bapak memang menginginkan aku pergi, oke. Aku akan pergi malam ini juga.” Aku lari kekamar mengambil tas yang hanya berisi buku,dengan deraian air mata yang kian deras dan emosi yag semakin meluap aku berlari menuju pintu. “ jangan pergi kakkk....!” teriak adikku yang sedari tadi meneteskan airmata. “Lifa...! sudah biarkan dia pergi, dasar anak yang tak tahu diri. Susah diatur” bentak Bapakku. Betapa tidak sakit hati ini ketaika mendengar kata itu. Emosi yang ada semakin menggebu, dan tumpah diatas luka yang sangat dalam.
Aku bertekat untuk pergi malam ini juga. Tanpa berpkir panjang dimana aku akan tinggal, yang terpenting hanyalah aku harus pergi dari neraka ini. Namun begitu kuat Adik memelukku, menyandarkan kepalanya didadaku sembari menghujani pipinya yang lembut dengan air mata. Akupun menyiram luka dan sakit ini dengan air mata. Mataku sudah gelap, tak ada lagi otak berputar. “Kalau kamu pergi, siapa yang akan menemaniku disini kak.?” Ucap adikku tersedu-sedu. “Dek aku sudah tidak kuat tinggal di neraka ini. Aku tak sanggup menghadpi Bapakku yang tak pernah mengerti keinginan anaknya dan tak mau mendengarkan penjelasan anaknya.” Jelasku. “kak... aku yakin bapak ingin yang terbaik untuk kakak, dia sangat menghawatiri kamu kak. Aku juga pernah merasakan itu kak, tapi kak, jangan sampai kakak melawan arus, itu malah sangat membahayakan bagi dirimu kak. Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya jelek, dia ingin yang terbaik untukkmu kak” Adikku semakin tenggelam kedalam isak tangisnya
Aku sangat tak paham jalan pikiran Bapakku yang pernah mengerti keingianan anakna, namun penjelasan adikku cukup membuka jalan pkiranku, semakin ku per erat pelukannya. Dia terisak didaku,tenggelam dalam pelukanku. Sayup-sayup kedengar suara ibu dari arah belakangku. “sudahlah nak....! ikuti dulu kemauan bapakmu, sekeras-kerasnya batu pasti bisa di hancurkan, demikian dengan bapakmu, sekeras-kerasnya dia pasti akan luluh suatu hari nanti asalkan kamu bisa mencuri hatinya. Jalan pikiranku kian teruabuka laksana pintu yang sudah puluhan tahun tertutup rapat. Begitu terbuaka aroma debu menyeruak. Begitu dengan otakku, begitu berpikir aku akan mengambil langkah yang salah bila kau pergi dari rumah ini. Yang harus aku lakukan sekarang meyakinkan bapakku.
Surabaya 08 Januari 2013

anda pengunjung Ke

Ainur Rasuli. Powered by Blogger.

Text Widget

terjemahan

karyafiks.blogspot.com

Popular Posts

selancar di dunia maya

Pages

selancar di dunia maya

iklan

Recent Posts